Bismillaahirrohmaanirrohiim,
saya mulakan Kuliah Tauhid ini dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi-Nya, Allah, Tuhan semesta
alam. Shalawat serta salam saya haturkan kepada Rasulullah Muhammad,
keluarga, sahabatnya, dan segenap ummatnya hingga akhir zaman nanti.
Subhaanallaah!
Betapa menyenangkan hati kegiatan belajar dan mengajar tauhid ini. Saya
undang hampir semua kelompok manusia, lewat pintu KuliahOnline yang
beragam sesuai dengan kebutuhannya dan keinginannya. Ada yang tidak
bermasalah, tapi sekedar ingin belajar menambah wawasan. Ada pula yang
memang bermasalah. Ada yang ingin memaknai kekayaannya. Ada yang ingin
keluar dari kemiskinannya. Ada yang ingin memaknai pekerjaannya,
usahanya, dagangnya, bisnisnya. Ada pula yang ga punya kerjaan, he he
he, ga punya bisnis, ga punya modal. Ada yang selama ini ngandelin
ikhtiar. Ada yang selama ini ngandelin orang lain. Hidupnya bergantung
bener sama orang lain. Tapi ada yang selama ini udah ngandelin Allah.
Hidupnya sepi dari meminta dan berharap sama manusia. Terhadap mereka
yang terakhir ini sebenernya udah ga perlu belajar Kuliah Tauhid.
Harusnya ngajar. Tapi mereka mau belajar ilmunya, mau nambah wawasannya.
Ada yang sakit, ada yang sehat. Ada yang sedang bahagia hidupnya,
berlimpah karunia. Ada yang sedang berduka, dan sempit hidupnya. Ada
yang masih kepengen hidup lebih lama lagi. Ada yang udah kepengen aja
mengakhiri hidupnya. Bosen sama hidup. Sebel.
Semuanya saya undang belajar di KuliahOnline.
KuliahOnline
terdiri dari Kuliah Dasar, Kuliah Pilihan, dan Kuliah Solusi Terapan.
Kuliah Dasar Tauhid adalah salah satu mata kuliah dasar di Kuliah Dasar.
Di
pertemuan pertama nanti, kita langsung ngebut belajar tentang
keyakinan. Ada orang yang bawa duit ke pasar, lalu bawa barang yang dia
mau. Ini biasa. Ini ada orang yang bawa Allah ke pasar, bawa ajaran-Nya,
bawa ajaran Rasul-Nya. Tapi pulang bawa barang lebih banyak daripada
orang yang bawa duit.
Punya
duit 12jt, ke showroom motor. Ke dealer motor. Lalu pulang bawa motor.
Ini juga biasa. “Ga punya Tuhan juga bisa begini,” begitu saya suka
bercanda. Nah, yang luar biasa, seseorang yang punya 12jt, bisa hemat
12jt yang dia punya. Alias ga perlu keluar apa-apa, tapi dapat motor.
Dan kalo dapat motor masih biasa. Ini malah dapat lagi duit, dan dapat
terus. Sampe kebeli mobil. He he he, ga percaya? Namanya juga belajar
keyakinan.
Beli
mobil, pake kredit, insya Allah bisa. Beli mobil, pake cara Allah,
hingga malah punya showroom? Wuah… Ini dia yang saya ajak seluruh
peserta Kuliah Tauhid untuk belajar ilmu yakin. Saya sendiri kayak punya
showroom loh. He he he, mau pake mobil apa keq, tinggal sms aja ke
kawan-kawan yang punya showroom, ha ha ha. Begini bunyinya: “Ada mobil
apa di show-room yang bagus? Saya ada tamu dari Madinah. Mau pake mobil
yang bagusan buat jemput.” Kontan tuh dikirim mobil second tahun muda,
dari generasi terbaru tertinggi. Nah, ini ada rahasianya. Bukan sabab
posisi saya. Tapi sabab posisi Saudara di mata Allah. Hingga Saudara
menjadi khalifah. Menjadi TUAN di bumi ini. Allah perintahkan bumi dan
langitnya tunduk pada Saudara.
Seseorang
minjem mobil, lalu dapat mobil, sebab saudaranya dia barangkali
pemurah. Ini biasa. Saudara yang berkenan saya ajarkan keyakinan, akan
mendapati pelajaran menarik. Kenapa ga minjem sama Yang Maha Pemurah
sekalian? DIA akan minjemin mobil, sekalian bensinnya, sekalian kemudian
ga diambil-ambil lagi selama-lamanya, sampe saudara sendiri yang bosen!
Sama dengan memiliki, sama dengan punya, ga pake mulangin, he he he.
Saudara
yang punya hutang, bisa bayar sebab ada duit, masih biasa. Nanti kita
penuh belajar ilmu yakin di pertemuan perdana, apakah hutang bisa
kebayar dengan keyakinan Saudara kepada ajaran-ajaran Allah dan
Rasul-Nya.
Saudara
yang bisa membantu saudaranya Saudara, sebab Saudara mampu, ada duit,
ada koneksi, ada kesempatan dan kemauan, ini masih disebut biasa.
Walaupun tidak semua bisa seperti Saudara bila seperti ini. Tapi yang
menarik di ilmu yakin adalah, Saudara yang miskin, ga punya apa-apa,
tapi bisa mergiin haji orang lain, bisa ngerumahin orang lain, bisa
memenuhi kebutuhan hidup saudaranya saudara, atas izin Allah. Ini yang
LUAR BIASA. dan tambah heboh lagi, dia yang dibantu, ga tau kalau itu
semua Saudara yang mengusahakan atas izin Allah. Manteb!
Saudara
yang kerja saja, belom tentu bisa loh memenuhi kebutuhan hidup Saudara.
Kalo ga ngutang sana sini, suka ga normal hidup, he he he. Padahal kalo
ngegedein hutang itu yang ga normal, ha ha ha. Dengan belajar ilmu
yakin, Saudara bisa loh pekerjaannya ga berubah. Tetap itu. Tetap di
perusahaan yang sama. Tetap dengan bos atau pimpinan yang sama. Tapi
kemudian hasil akhir pendapatan Saudara yang berubah.
Menarik dah pokoknya. Insya Allah.
Di
pertemuan pertama, belajarnya yang kayak-kayak gini. Seru. Sebagiannya
akan jadi pengalaman baru buat Saudara, sebagaimana Yusuf Mansur pun
tercengang-cengang dengan Kekuasaan dan Kebesaran Allah. Sampe sekarang.
Apalagi ditambah dengan pengalaman-pengalaman para Onliners.
Subhaanallah.
Mudah-mudahan
dah ya kita panjang umur, dan bisa ketemu di materi pertemuan perdana
nanti, belajar keyakinan, belajar ilmu yakin. Dan panjang umur terus,
bisa ngikutin Kuliah Tauhid ini sampe tuntas. Aamiin.
***
Kuliah
Dasar Tauhid ini saya anggap sebagai ruh dari seluruh materi Kuliah
Online; baik yang berupa tulisan, audio, visual, hingga ke kuliah-kuliah
wisatahati dari berbagai materi KuliahOnline.
Kuliah Dasar Tauhid ini sendiri, insya Allah terdiri dari 41 esai pembelajaran tentang tauhid termasuk Kuliah Umumnya. Perkuliahan
normatif dilaksanakan saban hari Sabtu, 1x sepekan. Atau bagaimana
nanti di perjalanan. Kadang ada tugas yang panjang, atau malah tidak ada
tugas. Kadang saya jeda, untuk memberi kesempatan mengendapkan materi
terlebih dahulu, atau tetap berjalan normal sepekan sekali. Mereka-mereka
yang nantinya megang buku kuliah versi cetaknya, tetap wajib mengikuti
versi online nya, dan sebaliknya. Sebab ada tugas-tugas dan interaksi
dengan pengasuh perkuliahan. Selain tentu saja kopi darat, dan
ketemuan-ketemuan offline dengan para member dan pengasuh, atau
pembimbing pilihan.
Kuliah
Tauhid ini masih ditambah dengan esai-esai tambahan berupa Kuliah Dhuha
(DhuhaaCoffee) dan Kuliah Studi Kasus: 30 Kasus Pertama di urusan
Tauhid, Iman, Keyakinan, Sedekah, dan Amal Saleh Lainnya. Dua Kuliah ini bisa langsung diikuti tanpa perlu menunggu perkuliahan tauhid selesai. Tentunya
dengan jadwal kuliahonline yang sudah ditetapkan. 2 perkuliahan ini
digelar untuk mengimbangi kuliah tauhid yang kadang panjang sekali jeda
nya. Perkuliahan dhuha dan 30 tauhid diselenggarakan secara reguler, 1x
setiap pekannya. Sehingga jika Saudara mengikuti secara sempurna Kuliah
Tauhid ini, maka Saudara akan mengikuti perkuliahan sedikitnya 3x
seminggu. Semoga Saudara bisa meluangkan waktu untuk mengikutinya.
Kuliah
Tauhid adalah Kuliah Wajib yang mesti diikuti buat semua peserta yang
mau mengambil KuliahOnline ini. Ibaratnya, ia adalah gerbang buat
materi-materi lainnya.
Sambil mengikuti Kuliah Tauhid, Saudara sebenarnya bisa juga mengikuti materi-materi kuliah lain. Baik yang ada di kelompok Kuliah Pilihan, dan kelompok Kuliah Solusi Terapan Sedekah.
Saran
saya, ikutilah Kuliah Tauhid ini dulu dengan sempurna. Ikutin esai satu
ke esai lainnya. Jangan hanya dikoleksi. Buku-buku penunjang dan CD/DVD
nya, dilihat, didengar, dan dipelajari juga. Kalaupun Saudara mau
mengikuti perkuliahan lainnya, bener-bener jangan bercanda. Saya paling ga demen, jika Saudara hanya mengoleksi saja, tapi ga mengikuti perkuliahan secara serius.
Mudah-mudahan dengan kekuatan getaran hati menuju Allah, perkuliahan tauhid ini bisa menemani hari-hari Saudara.
Saudara
yang butuh pencerahan dan pertolongan, yang karenanya Saudara memilih
Kuliah Solusi Terapan, ga usah khawatir. Bersabarlah mengikuti Kuliah
Tauhid ini. Niscaya ia bisa juga menjadi jawaban buat Saudara, bahkan
sebelum Saudara mengikuti Kuliah Solusi Terapan Sedekah.
Maafkan
segala kesalahan saya dan kawan-kawan pengelola perkuliahan online ini
ya, apabila ditemukan banyak kejanggalan. Terima kasih atas kepercayaan
Saudara semua kepada kami. Kritik dan saran teramat sangat saya tunggu.Jazaakawlooh khoir.
Dalam
pada itu, saya mengingatkan yang memulai belajar Kuliah Tauhid ini,
untuk sama-sama memulai memperbaiki ibadah kita sebagai awal
implementasi Kuliah Tauhid ini. Yang belum shalat, shalatlah. Yang sudah
shalat, tapi masih sendiri, berjamaahlah (kecuali perempuan). Yang
masih shalat di rumah, berusahalah untuk shalat di masjid. Yang sudah
shalat wajib, sempurnakanlah dengan qabliyah ba’diyah. Insya Allah saya
akan menemani hari-hari Saudara semua dengan perkuliahan yang kita
berdoa mudah-mudahan diridhai Allah. Amin.
Benahi
keyakinan kita kepada Allah. Benahi baik sangka kita kepada Allah.
Benahi kelakuan kita, dan ibadah kita di hadapan Allah. Jangan sampai
kita jadi orang yang ga yakin sama Allah, ga yakin Allah Maha Melihat,
Maha Mendengar, Maha Membalas, dan jangan sampai ga percaya sama
Kekuasaan-Nya.
Sepenuh-penuhnya,
paragraf demi paragraf di Mukaddimah ini ada di buku-buku, di CD-CD dan
di DVD-DVD penunjang yang disertakan dalam Kuliah Tauhid edisi
cetakannya.
Dan
bukanlah satu kebetulan, kita semua memulai perjalanan belajar
KuliahOnline ini ketika Sya’ban sudah akan berakhir dan berganti dengan
Ramadhan. Bulan yang semua amal dilipatgandakan, penuh keberkahan, penuh
ampunan, penuh dengan keridhaan Allah. Mudah-mudahan berkah Ramadhan
menambah keberkahan majelis ilmu dan majleis zikir kita ini. Amin.
(KuliahOnline ini dimulai perdananya tanggal 25 Agustus 2008, Web Admin).
***
Saya mengungkapkan perasaan saya: Menyenangkan sekali bisa ketemu dengan Saudara-saudara semua, meski secara maya. Secara Online.
Saya
berdoa semoga segala fadhilah ilmu dan fadhilah majelis ilmu, tetap
diberikan oleh Allah kepada kita, sebagaimana kalau kita duduk bertatap
muka satu atap di satu majelis ilmu. Rasulullah bersabda, bahwasanya
sesiapa yang duduk di dalam majelis ilmu, maka Allah akan mencatatkannya
sebagai orang yang ikut berjihad di medan perang membela agamanya
Allah. Dan sesiapa yang duduk di majelis ilmu, maka Allah juga akan
memerintahkan malaikat-Nya turun. Malaikat ini akan mengepakkan sayapnya
dan bercucuran rahmat kepada siapa yang ternaungi. Malaikat ini juga
akan membanggakan mereka semua di hadapan Allah, seraya memohonkan ampun
kepada Allah. Majelis ilmu adalah juga bahagian dari Majelis Zikir, majelisnya orang-orang yang belajar untuk mengenal dan mengingat Allah.
Insya Allah segala fadhilahnya kelak kita akan pelajari lebih lanjut
lagi. Saya hanya kepengen Saudara-saudara semua ikut mengamini doa saya,
agar KuliahOnline ini menjadi Majelis Ilmu juga buat kita. Dan
sejatinya, KuliahOnline ini adalah pengajian. Pengajian secara maya. Baarakallaahu lanaa, keberkahan semoga Allah berikan kepada kita, dan kepada siapa yang terlibat di dalam KuliahOnline ini.
***
Saya
juga berdoa kepada Allah, agar waktu dan biaya yang Saudara-saudara
keluarkan; biaya registrasinya, biaya pemakaian listrik dan internetnya,
biaya investasi perangkat kerasnya, dan biaya-biaya lainnya, dijadikan
sebagai sedekah sebagaimana patutnya Allah menganggap sedekah bagi siapa
yang mengeluarkan biaya dalam menuntut ilmu dan haji umrah. Dia-lah
Yang Maha Syakuur, Maha Membalas, Maha Menghargai. Di mana kita
sama tahu, bahwa setiap sedekah akan mendapatkan balasan yang luar
biasanya dari Allah subhaanahu wata’ala.
Dalam
pada itu, saya menggarisbawahi kepada semua peserta KuliahOnline.
Sesiapa yang mendapatkan ilmu, pengalaman, pencerahan, spirit, motivasi
dari sesi-sesi KuliahOnline ini, mudah-mudahan berkenan membagi lagi
kepada yang lain. Agar bertambah-tambah pahala kebaikan kita bersama.
Tapi
saya mengingatkan, untuk tidak terlalu murah, sekedar mensharenya
membabi buta. Sebab ia akan jadi barang yang “tidak berharga”. Kita-kita
sering koq dapat pelajaran-pelajaran berharga yang seliweran di
Facebook dan di BB. Namun masya Allah, kita-kita sering menjadikannya
sampah. Sebabnya apa? Sebabnya tidak ada perlakuan khusus. Jadi saya
mengingatkan, untuk tidak begitu saja mensharenya. Bina lah yang
dishare. Saya pribadi melarang berat Saudara sekedar mengoleksi
perkuliahan ini sebagai koleksi belaka. Jangan ah. Sayang. Dipelajari
betul. Maka ketika saya meminta Saudara memasyarakatkan isinya, membagi
isinya, membagi ilmunya. Tetap kondisikan sharing yang sifatnya
personal. Man to man. Perseorangan atau kelompok. Misalnya Saudara
membuka forum diskusi untuk kawan-kawan kantor, bahannya adalah bahan
ajar di KuliahOnline ini. Lalu Saudara share ke mereka, agar dibaca
dulu. Syukur-syukur Saudara ajak mereka daftar secara resmi.
Adapun
registrasi dan biaya yang muncul akibat KuliahOnline ini, mudah-mudahan
ada keridhaan dari Saudara-saudara semua sebagai sarana buat saya dan
yang terlibat di KuliahOnline ini mencari rizki yang halal dan sebagai
dana untuk operasional penyelenggaraan dan pengembangan KuliahOnline
ini. Tapi sesiapa yang tiada punya kemampuan untuk melakukan registrasi,
atau ada hambatan-hambatan teknologi, fisik dan keilmuan, maka kepada
merekalah kita berbagi ilmu yang sudah didapat ini dengan memperhatikan
apa yang saya sarankan di atas. Sungguh, insya Allah kita sama-sama
berjuang agar keridhaan Allah betul-betul kita dapatkan. Saudara ridha
terhadap kami, dan kami ridha terhadap Saudara.
***
Dengan
memuji kepada Allah, saya beristighfar kepada Allah. Beragam nikmat,
Allah berikan, sementara saya rasa ibadah tiada bertambah. Bahkan
barangkali kalaulah tidak ada Kasih Sayang-Nya, tidak ada Rahman dan
Rahim-Nya, niscaya tidak akan pernah berimbang antara dosa dengan
kebaikan. Selalu akan lebih banyak dosa ketimbang kebaikan. Kesibukan
dunia yang pada akhirnya seringkali menyebabkan manusia menjadi jatuh
ke dalam kesusahan, tidak menjadi pelajaran buat yang lain. Atau bahkan
sering tidak menjadi pelajaran bagi dirinya sendiri. Bukan kesibukannya
itu sebenarnya yang menjadi masalah, melainkan karena kesibukan itu
sudah melalaikannya dari mengingat Allah. Andai kesibukan mencari dunia
tidak melalaikan diri kita dari Allah, maka niscaya hidup ini akan
seimbang dunia dan akhirat. Mencari dunia adalah perintah Allah juga.
Dan setiap perintah Allah yang dikerjakan, maka ia menjadi ibadah. Allah
hanya meminta kita, jangan sampai kita lalai dari mengingat-Nya. Untuk
itulah saya ingatkan diri ini dan diri yang bisa diingatkan dengan
pembelajaran tauhid yang saya tulis. Agar kita bisa mementingkan Allah
dari siapapun dan dari apapun.
Dan
Kuliah tauhid ini saya sampaikan juga sebagai pengingat bagi diri saya
dan bagi mereka yang mau mengingat akan kelalaiannya beribadah sebagai
tujuan diciptakannya manusia; Untuk beribadah kepada Allah.
Kuliah Tauhid saya rangkai seraya memohon izin dan ridha-Nya.
Saudara-saudaraku
peserta KuliahOnline… Di antara biang keladi iman sering runtuh, sebab
tidak sedikit manusia yang takut bahwa ia akan tidak memiliki rizki…
Tidak bisa menyelesaikan masalah… Tidak bisa memenuhi
keinginan-keinginan dunianya… Tidak akan bisa senang hidup di dunia jika
rajin beribadah dan taat kepada Allah… Sedang Allah Maha Segala, Maha
Kuasa, Maha Besar. Dunia mengalahkan dirinya dari Allah. Atau malah
karena tidak mengenali apa itu hakikat kebahagiaan, hakikat kesenangan,
dan atau lebih jauhnya hakikat hidup itu sendiri, yang kemudian
menyebabkan iman menjadi tidak muncul cahyanya di kehidupannya. Atau,
malah tidak mengenal Allah? Untuk itulah perlu kiranya belajar tentang
tauhid.
Penyebab lain iman sering runtuh, adalah ketiadaan ilmu. Sedang ilmu segala ilmu adalah ilmu tauhid.
Belajar
tentang tauhid adalah belajar tentang Allah, dan itu juga berarti
belajar untuk kehidupan dan kematian. Kita hidup berasal dari Allah, dan
pun kita akan mati untuk kembali kepada Allah Yang Maha Hidup.
Pengetahuan
bahwa manusia yang hidup akan mati, dan yang mati akan dibangkitkan
kembali untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya, juga
mendorong saya menulis esai demi esai Kuliah Tauhid ini. Alangkah
mengerikannya jika kemudian kita betul-betul dilalaikan oleh dunia, dan
lebih mengerikan lagi jika kemudian hidup kita sendiri menjadi jauh dari
Allah, dekat dengan perilaku-perilaku syetan, lalu mati. Entahlah,
tidak terbayang betapa sia-sianya hidup seperti ini.
Semula
Kuliah Tauhid ini digunakan sebagai perenungan bagi diri sendiri, dan
kemudian dibawa kepada sesiapa yang berkenan diajak untuk sama-sama
belajar tentang Allah dan kehidupan ini. Rasanya saya seperti sedang
berdiri sebagai orang yang tauhidnya sudah benar saja ya? Padahal masih
jauh. Saya niatkan sama-sama belajar dengan Saudara-saudara semua. Hati
ini gelisah dengan kurangnya ibadah, mudahnya maksiat, bahkan maksiat di
tengah ibadah; Ketika berdakwah, ketika menulis, ketika shalat, ketika
zikir, ketika baca al Qur’an. Saya mengerti, jawaban semuanya adalah
tauhid, untuk menghidupkan iman dan membuahkan amal yang terang
benderang. Semakin manusia bertauhid, semakin ia aman dan nyaman. Pun
semakin ia bahagia dan tenang. Sebab ia semakin mengenal dan semakin
dekat dengan Allah.
Belum
lagi persoalan-persoalan kehidupan manusia dan hajatnya yang banyak
yang tiada ada pernah habisnya. Dua hal ini; persoalan hidup dan hajat
hidup, manusia sebenarnya membutuhkan Allah Yang Maha Tahu tentang dua
hal ini. Namun ilmu tauhid sudah sedikit sekali dipelajari orang
lantaran beratnya. Akhirnya manusia tidak mengenal Allah, Tuhannya.
Perlu
saya ketahui dan perlu lebih lagi diketahui oleh Saudara-saudara semua.
Di tangan Allah; menaikkan gaji orang-orang yang tiada cukup gajinya,
melunasi hutangnya, menghadiahkan pekerjaan dan permodalan usaha,
menyembuhkan penyakit seseorang, dan menyelesaikan semua problem
kehidupan manusia, adalah jauh-jauh lebih ringan daripada DIA memberi
rizki kepada semua makhluk di bumi. Allah sediakan jalan shalat dhuha,
sedekah, tahajjud misalnya, sudah akan membuat manusia enteng dengan
persoalan hidup dan hajatnya.
Tapi
itulah, bagaimana mau mengenal Allah, kalau kemudian tiada mengenal
seruan-Nya, petunjuk-Nya, bimbingan-Nya? Dan karena tidak mengenal
jalan-jalan ini, manusia lalu menempuh jalan-jalannya sendiri yang lama
dan berat. Lalu mereka mengatakan, “Inilah hidup”. “Perjuangan”, begitu
katanya. Orang-orang ini tidak tahu bahwa Allah memberi keringanan,
sebab DIA Yang Maha Tahu tentang bagaimana alam ciptaannya bekerja. Tapi
sayang, manusia memilih jalan yang berat. Mengapa? Sekali lagi saya
insyafkan diri saya, ini sebab tiada ada ilmu tauhid.
Ketika
manusia dihadapkan pada sejuta persoalan hidup yang lain, ia berputus
asa dari rahmat Allah. Seakan pertolongan Allah itu jauuuuuuh, tidak mungkin ia gapai.
Bagaimana
mungkin seseorang yang sudah mah ia jauh dari Allah, lalu memberi
persangkaan buruk kepada Allah? Itu juga terjadi karena ia tidak
mengenal Allah. Kasih Sayang Allah begitu besar. Jauh lebih besar
melampaui dosa siapapun dan jauh lebih besar dari dosa siapapun.
Pertolongan-Nya pun demikian mudah didapat. Allah hanya meminta hanya
ada DIA di hati kita, di pikiran kita, di kehidupan kita. Jangan ada
yang lain. Lalu ruku’, sujud, dan berdoa pada-Nya, seraya memperbaiki
diri dari sisi iman, ibadah, dan amal saleh, niscaya kehidupan akan
terang benderang.
Sekali
lagi, pertolongan Allah sungguh sebenarnya mudah didapat. Lebih sulit
mendapatkan pertolongan manusia. Ke Allah, teramat dekat. Ke manusia,
kita perlu dulu berjalan, menghampiri, ketemunya juga susah, dan
sekalinya ketemu belum tentu dapatnya. Lebih sering kita malah menjadi
hina, menjadi rendah, dan kemudian malah aib dan kelemahan terbuka.
***
Saudara-saudaraku, saya mengingat secuplik episode ketika saya bermasalah.
Satu
saat saya menangis di hadapan seorang ‘alim. Lalu dia memegang dada
saya. Dia bertanya, “Apa sesungguhnya yang Kamu butuhkan?”
Saya terdiam.
Sentuhan
tangannya di dada saya, adalah kelembutan yang menghunjam hingga di
lubuk hati saya yang paling dalam. Ada kesejukan yang mengalir.
Orang lain ini melanjutkan, “Yang Kamu butuhkan hanya Allah. Iman. Tauhid. Bukan duit. Bukan solusi. Bukan yang lainnya. Hanya Allah. Hanya Allah yang Kamu butuhkan.”
Saat
itu saya menangis. Ingin rasanya segera saya berlari ke tempat wudhu,
dan secepatnya menggelar sajadah dan menangis. Dan saya lakukan itu.
Tauhid!
Itulah jawaban buat saya.
Tauhid,
meng-Esakan Allah, menjadikan Allah segalanya, itulah jawaban buat saya
dan buat semua orang yang berdada sesak. Dan itulah juga jawaban buat
orang yang belum sesak dadanya supaya menjadi modal ketika kesesakan
bersemayam di dadanya. Sedangkan ketika manusia dihadapkan pada
persoalan hidup dan urusan hajatnya, belom tentu Allah yang ia kenal.
Di
situ saya belajar ulang tentang tauhid. Iya juga ya? Belom tentu kalau
saya punya duit, lalu masalah jadi selesai? Masa harus selesai pakai
duit saja? Bagaimana kalau ga punya-punya duit? Ga selesai-selesai dong
masalah saya? Wuh… Pokoknya saya saat itu “gembira” punya kesadaran dan
ilmu pengetahuan bahwa yang saya butuhkan adalah Allah. Nanti caranya
selesai terserah Allah.
Kita akan pelajari insya Allah di Kuliah Tauhid ini hal-hal yang beginian.
***
Di kali pertama kita memulai belajar sesuatu yang BERAT ini, kita bershalawat lagi kepada Rasulullah shollaa ‘alaih.
Allah menjanjikan sesiapa yang bershalawat satu kali padanya, maka
Allah bershalawat 10x kepadanya. Dan tiadalah cinta kepada Allah
dihitung cinta, hingga kita mencintai Rasulullah. Ta’at kepada Allah
tiada dihitung ta’at apabila kita tiada ta’at kepada Rasulullah.
Mari
kita hadiahkan shalawat dan salam, sebagai doa, kepada orang yang
paling kita rindukan, Nabiyallah Muhammad shalla ‘alaih, agar diri kita
dan segenap orang-orang yang ada di hati kita, juga para jamaah yang
lain yang belum mengetahui adanya KuliahOnline ini, ada di barisannya
Nabi ketika semua manusia dikumpulkan di Padang Makhsyar. Dan agar kita
semua duduk satu surga dan bisa mencium wanginya; Man ahyaa sunnatii
faqod ahabbanii, wa man ahabbanii kaana ma’ii filjannah, siapa yang
menghidupkan sunnahku, maka sungguh dia telah mencintai diriku. Dan
barangsiapa yang mencintai diriku, maka dia akan bersamaku di surga.
Sungguh,
Rasulullah yang setiap hari saya paksakan bershalawat kepadanya minimal
100 kali sehari semalam, betul-betul memotivasi diri saya, agar diri
ini masuk kepada golongan orang-orang yang mencintai sunnahnya, terbiasa
hidup dengan sunnah-sunnah Rasulullah, dan menjadi orang yang sayang
apabila begitu gampang meninggalkan sunnahnya. Itu tiada lain, agar
Allah -- yang t’lah berkata bahwa tiadalah lengkap kalimat tauhid,
kalimat “Laa-ilaaha illallaah”, tanpa “Muhammadar rasuulullaah”, tanpa
kesaksian bahwa Muhammad itu adalah Rasul-Nya – memasukkan diri ini ke
dalam golongan orang-orang yang mencintai-Nya. Qul, katakanlah, in kuntum tuhibbuunallaah fattabi’uunii yuhbibkumullaah, jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasuulullaah), niscaya kalian akan dicintai Allah.
Mengenal
Allah, mengenal Rasulullah. Mencintai Allah, dan mencintai Rasulullah.
Mengikuti Allah, dan mengikuti Rasulullah. Ta’at kepada Allah, dan ta’at
kepada Rasulullah, itulah yang mau saya tuju ketika saya tulis materi
demi materi perkuliahan ini. Inilah tauhid. dan inilah ruh semua ruh
seluruh KuliahOnline kita. Apapun modul yang dipilih oleh masing-masing
peserta. Besar harapan saya, agar kalimat tauhid betul-betul dicatat
Allah pernah kita ucapkan;Man qoola laa-ilaah illallaah, dakholal jannah, siapa yang mengucapkan Laa-ilaaha illallaah, maka dia dijamin masuk surga. Dan
besar pula harapan ini, agar kita-kita semua ini beserta keluarga kita,
bisa benar-benar bersungguh-sungguh mengenal diri-Nya, mengenal
rasul-Nya, dan kemudian berkenan menjadi hamba-Nya, menjadi
penyembah-Nya.
Tiada yang saya takutkan kecuali diri ini mati dalam keadaan tidak bisa mengatakan Laa-ilaaha illallaah wa-asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.
Dan mestinya ini jugalah yang Saudara-saudara semua takutkan. Bukan
hutang yang belum terbayar, bukan piutang yang belum tertagih, bukan
penyakit yang belum sembuh, bukan pekerjaan dan modal usaha yang belum
kita dapatkan, bukan rumah yang belum bisa kita beli, bukan dunia yang
selama ini menjadi sumber petaka dan masalah kita. Bukan. Melainkan
betul-betul yang kita takutkan adalah kalau kita meninggal dunia dalam
keadaan kita tidak bisa mengucapkan kalimat tauhid.
Maka mari kita belajar sepenuh hati, dan saling mengingatkan.
***
Tentu
saja tidak ada yang bisa mengajarkan sebaik Allah yang mengajarkan. Dan
tidak ada satu pun ilmu yang kita dapat kecuali Allah yang
mengizinkannya menjadi ilmu buat kita. Saya berharap, kuliah tauhid ini
bisa menyelamatkan diri kita semua dari kehancuran yang lebih besar,
dengan kita mengenal-Nya, dan segera memulai saja perjalanan tauhid dari
mengenal-Nya.
Apa
yang saya maksud dengan kehancuran yang lebih besar? Yaitu ketika
kematian datang, kita tidak siap. Belum diampuni Allah, belum dapat
ridha-Nya, belum dapat maaf-Nya. Buat apa kaya dunia, jika kemudian
neraka terhidang untuk kita, abadan abadaa. Selama-lamanya.
Semoga
cara saya memperkenalkan Allah kepada diri saya, bisa menjadi satu
pembelajaran tauhid yang diridhai Allah subhaanahuu wata’ala. Tidak ada
yang aneh dari pembelajaran tauhid yang akan saya sampaikan. Semuanya
insya Allah perjalanan hidup yang begitu saja. Kanan kiri Anda yang
mengikuti pembelajaran ini, banyak yang lebih ‘alim, lebih banyak makan
asam garam, lebih soleh, maka mintalah juga nasihat dari mereka. Boleh
jadi apa yang saya sampaikan adalah sebuah kesalahan. Namun apa yang
saya tempuh, dari sedikit cara yang saya ketahui ini, sudahlah cukup
membuat saya bangga, bahwa Allah Memang Tuhan saya. Dia begitu baik, dan
sangat-sangat baik. Saya mengenal banyak orang kaya, dan berkuasa. Tapi
siapa yang saya bisa mintakan kekayaan dan pembagian kekuasaan? Hanya
DIA yang berkenan diminta, tanpa batas, dan diberi! Saya nukilkan
sedikit pengalaman-pengalaman mereka yang berkenalan dengan Allah, lalu
saya membagi-baginya menjadi satu dua kisah hikmah. Biarlah Allah yang
mengetahui rahasia kebenaran-Nya. Sebab kepada-Nya juga berpulang semua
kebenaran.
Kemuliaan
mudah-mudahan Allah hadiahkan juga buat mereka-mereka yang kita kasihi;
orang tua kita, keluarga kita, sahabat-sahabat kita, para orang yang
sudah mendoakan dan menjadi bahagian dari amal saleh, dan buat
orang-orang yang mulai mengikuti perkuliahan tauhid ini. Agar Allah
angkat derajat kita semua, menyingkirkan semua duka, penderitaan,
memberi jawaban semua persoalan hidup. Dan yang lebih penting lagi,
sesuai tujuan perkuliahan ini, agar di diri kita semua, tumbuh tauhid,
iman, dan mewafatkan kita semua dalam kebaikan untuk segera bisa
menemui Allah dalam keadaan yang diridha-Nya.
***
Setelah ini, saya dan Anda semua akan sama-sama belajar tentang maa huwattauhiid?
Apa itu tauhid? Saya katakan sama-sama belajar, sebab sebagaimana saya
katakan di atas, memang saya pun masih terus belajar, dan akan terus
belajar. Pembahasan tentang apa itu tauhid tetap diajarkan melalui
pembahasan kehidupan.
Kelak
kita akan undang para ahli, para ‘alim ‘ulama di bidang ini, untuk
duduk bersama dan mengajarkan kepada kita semua tentang ilmu tauhid.
Selamat mengikuti perkuliahan, mudah-mudahan Allah membimbing kita semua. Amin.
***
Yaa
Allah, izinkan kami mengenal-Mu, dan perkenalkan diri-Mu kepada kami.
Duhai Allah yang tiada bisa saya mengajarkan sesuatu, kecuali Engkau
yang mengizinkan dan mengajarkan. Ajarkan kami ilmu-ilmu yang bisa
membuat kami menjadi selamat dunia dan akhirat. Kenalkan kami kepada
keagungan-Mu, agar tiada sombong kami hidup di dunia ini. Kenalkan kami
kepada Kasih Sayang-Mu, agar kami tahu bahwa kami hidup tidak sendiri.
Apapun kesusahan kami, kesulitan kami, kami tahu bahwa Engkau Maha
Mendengar, Engkau Maha Menolong, Engkau Maha Kuasa, sehingga tiadalah
kesulitan itu menjadi bahagian dari kehidupan orang-orang yang
mengenal-Mu.
Rabb,
kenalkan kami kepada diri-Mu yang Maha Membebaskan manusia dari
permasalahannya. Sehingga enteng hidup mereka yang mengenal-Mu. Kenalkan
kami kepada Engkau Yang Maha Menjawab Semua Doa. Kenalkan kami kepada
Zat yang tidak sanggup melihat kami menderita dan menanggung dosa.
Kenalkan
kami ya Allah. Kenalkan kami pada diri-Mu. Engkau yang berkata dalam
kalam-Mu; kuntu kanzan makhfiyyan, sungguh dulu Aku adalah permata yang
tersembunyi. Fa-uriidu an u’rofa, maka Aku ingin dikenal. Fa-kholaqtu
kholqon liya’rifanii, kuciptakan makhluk untuk mengetahui Aku. Maka, yaa
Allah, berilah kami ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bisa membawa kami
kepada diri-Mu, dan menambah kecintaan kami kepada Rasul-Mu. Ilmu yang
bisa menyelamatkan kehidupan kami, yang bila tidak diberikan ilmu itu
maka kami tidak mengenal-Mu.
Ya
Allah, dengan penuh kerendahhatian dan penuh harap akan keselamatan
yang abadi. Kenalkan kepada kami diri-Mu Yang Maha Melihat, Maha
Mengawasi. Agar kami tahu bahwa setiap detik kehidupan kami senantiasa
diperhatikan oleh-Mu. Wahai Zat Yang Teramat Teliti dalam mencatat,
dengan Kemurahan Ampunan dan Maaf-Mu, izinkan kami bershalawat dulu
kepada Rasul-Mu, memuji dengan pujian yang Engkau sandangkan pada
diri-Mu, serta didahului dengan beristighfar yang sungguh-sungguh dari
dalam hati kami, setelahnya kami memohon agar Engkau hapuskan seluruh
catatan keburukan kami dan menggantinya dengan catatan ampunan, maaf dan
ridha-Mu. Allaahumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyyidinaa
Muhammadin wa’ alaa aalihi washohbihi ajma’iin walhamdulillaahi
robbil’aalamiin. Nastaghfirullaahal ‘adzhiem wa atuu-bu ilaih. Yaa
Rahmaan, Yaa Rahiim, hari ini, saat ini, kami semua memohon ampun
dari-Mu, dari kesalahan tidak mengenal-Mu, dari kesalahan melalaikan
diri-Mu, juga dari kesalahan tidak mengikuti ajaran-Mu dan ajaran
Rasul-Mu. Ampuni kami dari seluruh ragam keburukan dan kemaksiatan yang
sepenuhnya Engkau genggam seluruh catatannya. Kami ingin kembali pada-Mu
dalam keadaaan diri yang sudah terampuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar