Jumat, 02 November 2012

MUKADIMAH

 Bismillaahirrohmaanirrohiim, saya mulakan Kuliah Tauhid ini dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi-Nya, Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam saya haturkan kepada Rasulullah Muhammad, keluarga, sahabatnya, dan segenap ummatnya hingga akhir zaman nanti.
Subhaanallaah! Betapa menyenangkan hati kegiatan belajar dan mengajar tauhid ini. Saya undang hampir semua kelompok manusia, lewat pintu KuliahOnline yang beragam sesuai dengan kebutuhannya dan keinginannya. Ada yang tidak bermasalah, tapi sekedar ingin belajar menambah wawasan. Ada pula yang memang bermasalah. Ada yang ingin memaknai kekayaannya. Ada yang ingin keluar dari kemiskinannya. Ada yang ingin memaknai pekerjaannya, usahanya, dagangnya, bisnisnya. Ada pula yang ga punya kerjaan, he he he, ga punya bisnis, ga punya modal. Ada yang selama ini ngandelin ikhtiar. Ada yang selama ini ngandelin orang lain. Hidupnya bergantung bener sama orang lain. Tapi ada yang selama ini udah ngandelin Allah. Hidupnya sepi dari meminta dan berharap sama manusia. Terhadap mereka yang terakhir ini sebenernya udah ga perlu belajar Kuliah Tauhid. Harusnya ngajar. Tapi mereka mau belajar ilmunya, mau nambah wawasannya. Ada yang sakit, ada yang sehat. Ada yang sedang bahagia hidupnya, berlimpah karunia. Ada yang sedang berduka, dan sempit hidupnya. Ada yang masih kepengen hidup lebih lama lagi. Ada yang udah kepengen aja mengakhiri hidupnya. Bosen sama hidup. Sebel.
Semuanya saya undang belajar di KuliahOnline.
KuliahOnline terdiri dari Kuliah Dasar, Kuliah Pilihan, dan Kuliah Solusi Terapan. Kuliah Dasar Tauhid adalah salah satu mata kuliah dasar di Kuliah Dasar.
Di pertemuan pertama nanti, kita langsung ngebut belajar tentang keyakinan. Ada orang yang bawa duit ke pasar, lalu bawa barang yang dia mau. Ini biasa. Ini ada orang yang bawa Allah ke pasar, bawa ajaran-Nya, bawa ajaran Rasul-Nya. Tapi pulang bawa barang lebih banyak daripada orang yang bawa duit.
Punya duit 12jt, ke showroom motor. Ke dealer motor. Lalu pulang bawa motor. Ini juga biasa. “Ga punya Tuhan juga bisa begini,” begitu saya suka bercanda. Nah, yang luar biasa, seseorang yang punya 12jt, bisa hemat 12jt yang dia punya. Alias ga perlu keluar apa-apa, tapi dapat motor. Dan kalo dapat motor masih biasa. Ini malah dapat lagi duit, dan dapat terus. Sampe kebeli mobil. He he he, ga percaya? Namanya juga belajar keyakinan.
Beli mobil, pake kredit, insya Allah bisa. Beli mobil, pake cara Allah, hingga malah punya showroom? Wuah… Ini dia yang saya ajak seluruh peserta Kuliah Tauhid untuk belajar ilmu yakin. Saya sendiri kayak punya showroom loh. He he he, mau pake mobil apa keq, tinggal sms aja ke kawan-kawan yang punya showroom, ha ha ha. Begini bunyinya: “Ada mobil apa di show-room yang bagus? Saya ada tamu dari Madinah. Mau pake mobil yang bagusan buat jemput.” Kontan tuh dikirim mobil second tahun muda, dari generasi terbaru tertinggi. Nah, ini ada rahasianya. Bukan sabab posisi saya. Tapi sabab posisi Saudara di mata Allah. Hingga Saudara menjadi khalifah. Menjadi TUAN di bumi ini. Allah perintahkan bumi dan langitnya tunduk pada Saudara.
Seseorang minjem mobil, lalu dapat mobil, sebab saudaranya dia barangkali pemurah. Ini biasa. Saudara yang berkenan saya ajarkan keyakinan, akan mendapati pelajaran menarik. Kenapa ga minjem sama Yang Maha Pemurah sekalian? DIA akan minjemin mobil, sekalian bensinnya, sekalian kemudian ga diambil-ambil lagi selama-lamanya, sampe saudara sendiri yang bosen! Sama dengan memiliki, sama dengan punya, ga pake mulangin, he he he.
Saudara yang punya hutang, bisa bayar sebab ada duit, masih biasa. Nanti kita penuh belajar ilmu yakin di pertemuan perdana, apakah hutang bisa kebayar dengan keyakinan Saudara kepada ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Saudara yang bisa membantu saudaranya Saudara, sebab Saudara mampu, ada duit, ada koneksi, ada kesempatan dan kemauan, ini masih disebut biasa. Walaupun tidak semua bisa seperti Saudara bila seperti ini. Tapi yang menarik di ilmu yakin adalah, Saudara yang miskin, ga punya apa-apa, tapi bisa mergiin haji orang lain, bisa ngerumahin orang lain, bisa memenuhi kebutuhan hidup saudaranya saudara, atas izin Allah. Ini yang LUAR BIASA. dan tambah heboh lagi, dia yang dibantu, ga tau kalau itu semua Saudara yang mengusahakan atas izin Allah. Manteb!
Saudara yang kerja saja, belom tentu bisa loh memenuhi kebutuhan hidup Saudara. Kalo ga ngutang sana sini, suka ga normal hidup, he he he. Padahal kalo ngegedein hutang itu yang ga normal, ha ha ha. Dengan belajar ilmu yakin, Saudara bisa loh pekerjaannya ga berubah. Tetap itu. Tetap di perusahaan yang sama. Tetap dengan bos atau pimpinan yang sama. Tapi kemudian hasil akhir pendapatan Saudara yang berubah.
Menarik dah pokoknya. Insya Allah.
Di pertemuan pertama, belajarnya yang kayak-kayak gini. Seru. Sebagiannya akan jadi pengalaman baru buat Saudara, sebagaimana Yusuf Mansur pun tercengang-cengang dengan Kekuasaan dan Kebesaran Allah. Sampe sekarang. Apalagi ditambah dengan pengalaman-pengalaman para Onliners. Subhaanallah.
Mudah-mudahan dah ya kita panjang umur, dan bisa ketemu di materi pertemuan perdana nanti, belajar keyakinan, belajar ilmu yakin. Dan panjang umur terus, bisa ngikutin Kuliah Tauhid ini sampe tuntas. Aamiin.
 
***
 
Kuliah Dasar Tauhid ini saya anggap sebagai ruh dari seluruh materi Kuliah Online; baik yang berupa tulisan, audio, visual, hingga ke kuliah-kuliah wisatahati dari berbagai materi KuliahOnline.
Kuliah Dasar Tauhid ini sendiri, insya Allah terdiri dari 41 esai pembelajaran tentang tauhid termasuk Kuliah Umumnya. Perkuliahan normatif dilaksanakan saban hari Sabtu, 1x sepekan. Atau bagaimana nanti di perjalanan. Kadang ada tugas yang panjang, atau malah tidak ada tugas. Kadang saya jeda, untuk memberi kesempatan mengendapkan materi terlebih dahulu, atau tetap berjalan normal sepekan sekali. Mereka-mereka yang nantinya megang buku kuliah versi cetaknya, tetap wajib mengikuti versi online nya, dan sebaliknya. Sebab ada tugas-tugas dan interaksi dengan pengasuh perkuliahan. Selain tentu saja kopi darat, dan ketemuan-ketemuan offline dengan para member dan pengasuh, atau pembimbing pilihan.
Kuliah Tauhid ini masih ditambah dengan esai-esai tambahan berupa Kuliah Dhuha (DhuhaaCoffee) dan Kuliah Studi Kasus: 30 Kasus Pertama di urusan Tauhid, Iman, Keyakinan, Sedekah, dan Amal Saleh Lainnya. Dua Kuliah ini bisa langsung diikuti tanpa perlu menunggu perkuliahan tauhid selesai. Tentunya dengan jadwal kuliahonline yang sudah ditetapkan. 2 perkuliahan ini digelar untuk mengimbangi kuliah tauhid yang kadang panjang sekali jeda nya. Perkuliahan dhuha dan 30 tauhid diselenggarakan secara reguler, 1x setiap pekannya. Sehingga jika Saudara mengikuti secara sempurna Kuliah Tauhid ini, maka Saudara akan mengikuti perkuliahan sedikitnya 3x seminggu. Semoga Saudara bisa meluangkan waktu untuk mengikutinya.
Kuliah Tauhid adalah Kuliah Wajib yang mesti diikuti buat semua peserta yang mau mengambil KuliahOnline ini. Ibaratnya, ia adalah gerbang buat materi-materi lainnya.
Sambil mengikuti Kuliah Tauhid, Saudara sebenarnya bisa juga mengikuti materi-materi kuliah lain. Baik yang ada di kelompok Kuliah Pilihan, dan kelompok Kuliah Solusi Terapan Sedekah.
Saran saya, ikutilah Kuliah Tauhid ini dulu dengan sempurna. Ikutin esai satu ke esai lainnya. Jangan hanya dikoleksi. Buku-buku penunjang dan CD/DVD nya, dilihat, didengar, dan dipelajari juga. Kalaupun Saudara mau mengikuti perkuliahan lainnya, bener-bener jangan bercanda. Saya paling ga demen, jika Saudara hanya mengoleksi saja, tapi ga mengikuti perkuliahan secara serius.
Mudah-mudahan dengan kekuatan getaran hati menuju Allah, perkuliahan tauhid ini bisa menemani hari-hari Saudara.
Saudara yang butuh pencerahan dan pertolongan, yang karenanya Saudara memilih Kuliah Solusi Terapan, ga usah khawatir. Bersabarlah mengikuti Kuliah Tauhid ini. Niscaya ia bisa juga menjadi jawaban buat Saudara, bahkan sebelum Saudara mengikuti Kuliah Solusi Terapan Sedekah.
Maafkan segala kesalahan saya dan kawan-kawan pengelola perkuliahan online ini ya, apabila ditemukan banyak kejanggalan. Terima kasih atas kepercayaan Saudara semua kepada kami. Kritik dan saran teramat sangat saya tunggu.Jazaakawlooh khoir.
Dalam pada itu, saya mengingatkan yang memulai belajar Kuliah Tauhid ini, untuk sama-sama memulai memperbaiki ibadah kita sebagai awal implementasi Kuliah Tauhid ini. Yang belum shalat, shalatlah. Yang sudah shalat, tapi masih sendiri, berjamaahlah (kecuali perempuan). Yang masih shalat di rumah, berusahalah untuk shalat di masjid. Yang sudah shalat wajib, sempurnakanlah dengan qabliyah ba’diyah. Insya Allah saya akan menemani hari-hari Saudara semua dengan perkuliahan yang kita berdoa mudah-mudahan diridhai Allah. Amin.
Benahi keyakinan kita kepada Allah. Benahi baik sangka kita kepada Allah. Benahi kelakuan kita, dan ibadah kita di hadapan Allah. Jangan sampai kita jadi orang yang ga yakin sama Allah, ga yakin Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Membalas, dan jangan sampai ga percaya sama Kekuasaan-Nya.
Sepenuh-penuhnya, paragraf demi paragraf di Mukaddimah ini ada di buku-buku, di CD-CD dan di DVD-DVD penunjang yang disertakan dalam Kuliah Tauhid edisi cetakannya.
Dan bukanlah satu kebetulan, kita semua memulai perjalanan belajar KuliahOnline ini ketika Sya’ban sudah akan berakhir dan berganti dengan Ramadhan. Bulan yang semua amal dilipatgandakan, penuh keberkahan, penuh ampunan, penuh dengan keridhaan Allah. Mudah-mudahan berkah Ramadhan menambah keberkahan majelis ilmu dan majleis zikir kita ini. Amin. (KuliahOnline ini dimulai perdananya tanggal 25 Agustus 2008, Web Admin).
 
***
 
Saya mengungkapkan perasaan saya: Menyenangkan sekali bisa ketemu dengan Saudara-saudara semua, meski secara maya. Secara Online.
Saya berdoa semoga segala fadhilah ilmu dan fadhilah majelis ilmu, tetap diberikan oleh Allah kepada kita, sebagaimana kalau kita duduk bertatap muka satu atap di satu majelis ilmu. Rasulullah bersabda, bahwasanya sesiapa yang duduk di dalam majelis ilmu, maka Allah akan mencatatkannya sebagai orang yang ikut berjihad di medan perang membela agamanya Allah. Dan sesiapa yang duduk di majelis ilmu, maka Allah juga akan memerintahkan malaikat-Nya turun. Malaikat ini akan mengepakkan sayapnya dan bercucuran rahmat kepada siapa yang ternaungi. Malaikat ini juga akan membanggakan mereka semua di hadapan Allah, seraya memohonkan ampun kepada Allah. Majelis ilmu adalah juga bahagian dari Majelis Zikir, majelisnya orang-orang yang belajar untuk mengenal dan mengingat Allah. Insya Allah segala fadhilahnya kelak kita akan pelajari lebih lanjut lagi. Saya hanya kepengen Saudara-saudara semua ikut mengamini doa saya, agar KuliahOnline ini menjadi Majelis Ilmu juga buat kita. Dan sejatinya, KuliahOnline ini adalah pengajian. Pengajian secara mayaBaarakallaahu lanaa, keberkahan semoga Allah berikan kepada kita, dan kepada siapa yang terlibat di dalam KuliahOnline ini.
 
***
 
Saya juga berdoa kepada Allah, agar waktu dan biaya yang Saudara-saudara keluarkan; biaya registrasinya, biaya pemakaian listrik dan internetnya, biaya investasi perangkat kerasnya, dan biaya-biaya lainnya, dijadikan sebagai sedekah sebagaimana patutnya Allah menganggap sedekah bagi siapa yang mengeluarkan biaya dalam menuntut ilmu dan haji umrah. Dia-lah Yang Maha Syakuur, Maha Membalas, Maha Menghargai. Di mana kita sama tahu, bahwa setiap sedekah akan mendapatkan balasan yang luar biasanya dari Allah subhaanahu wata’ala.
Dalam pada itu, saya menggarisbawahi kepada semua peserta KuliahOnline. Sesiapa yang mendapatkan ilmu, pengalaman, pencerahan, spirit, motivasi dari sesi-sesi KuliahOnline ini, mudah-mudahan berkenan membagi lagi kepada yang lain. Agar bertambah-tambah pahala kebaikan kita bersama.
Tapi saya mengingatkan, untuk tidak terlalu murah, sekedar mensharenya membabi buta. Sebab ia akan jadi barang yang “tidak berharga”. Kita-kita sering koq dapat pelajaran-pelajaran berharga yang seliweran di Facebook dan di BB. Namun masya Allah, kita-kita sering menjadikannya sampah. Sebabnya apa? Sebabnya tidak ada perlakuan khusus. Jadi saya mengingatkan, untuk tidak begitu saja mensharenya. Bina lah yang dishare. Saya pribadi melarang berat Saudara sekedar mengoleksi perkuliahan ini sebagai koleksi belaka. Jangan ah. Sayang. Dipelajari betul. Maka ketika saya meminta Saudara memasyarakatkan isinya, membagi isinya, membagi ilmunya. Tetap kondisikan sharing yang sifatnya personal. Man to man. Perseorangan atau kelompok. Misalnya Saudara membuka forum diskusi untuk kawan-kawan kantor, bahannya adalah bahan ajar di KuliahOnline ini. Lalu Saudara share ke mereka, agar dibaca dulu. Syukur-syukur Saudara ajak mereka daftar secara resmi.
Adapun registrasi dan biaya yang muncul akibat KuliahOnline ini, mudah-mudahan ada keridhaan dari Saudara-saudara semua sebagai sarana buat saya dan yang terlibat di KuliahOnline ini mencari rizki yang halal dan sebagai dana untuk operasional penyelenggaraan dan pengembangan KuliahOnline ini. Tapi sesiapa yang tiada punya kemampuan untuk melakukan registrasi, atau ada hambatan-hambatan teknologi, fisik dan keilmuan, maka kepada merekalah kita berbagi ilmu yang sudah didapat ini dengan memperhatikan apa yang saya sarankan di atas. Sungguh, insya Allah kita sama-sama berjuang agar keridhaan Allah betul-betul kita dapatkan. Saudara ridha terhadap kami, dan kami ridha terhadap Saudara.
 
***
 
Dengan memuji kepada Allah, saya beristighfar kepada Allah. Beragam nikmat, Allah berikan, sementara saya rasa ibadah tiada bertambah. Bahkan barangkali kalaulah tidak ada Kasih Sayang-Nya, tidak ada Rahman dan Rahim-Nya, niscaya tidak akan pernah berimbang antara dosa dengan kebaikan. Selalu akan lebih banyak dosa ketimbang kebaikan.  Kesibukan dunia yang pada akhirnya seringkali menyebabkan manusia menjadi jatuh ke dalam kesusahan, tidak menjadi pelajaran buat yang lain. Atau bahkan sering tidak menjadi pelajaran bagi dirinya sendiri. Bukan kesibukannya itu sebenarnya yang menjadi masalah, melainkan karena kesibukan itu sudah melalaikannya dari mengingat Allah. Andai kesibukan mencari dunia tidak melalaikan diri kita dari Allah, maka niscaya hidup ini akan seimbang dunia dan akhirat. Mencari dunia adalah perintah Allah juga. Dan setiap perintah Allah yang dikerjakan, maka ia menjadi ibadah. Allah hanya meminta kita, jangan sampai kita lalai dari mengingat-Nya. Untuk itulah saya ingatkan diri ini dan diri yang bisa diingatkan dengan pembelajaran tauhid yang saya tulis. Agar kita bisa mementingkan Allah dari siapapun dan dari apapun.
Dan Kuliah tauhid ini saya sampaikan juga sebagai pengingat bagi diri saya dan bagi mereka yang mau mengingat akan kelalaiannya beribadah sebagai tujuan diciptakannya manusia; Untuk beribadah kepada Allah.
Kuliah Tauhid saya rangkai seraya memohon izin dan ridha-Nya.
Saudara-saudaraku peserta KuliahOnline… Di antara biang keladi iman sering runtuh, sebab tidak sedikit manusia yang takut bahwa ia akan tidak memiliki rizki… Tidak bisa menyelesaikan masalah… Tidak bisa memenuhi keinginan-keinginan dunianya… Tidak akan bisa senang hidup di dunia jika rajin beribadah dan taat kepada Allah… Sedang Allah Maha Segala, Maha Kuasa, Maha Besar. Dunia mengalahkan dirinya dari Allah. Atau malah karena tidak mengenali apa itu hakikat kebahagiaan, hakikat kesenangan, dan atau lebih jauhnya hakikat hidup itu sendiri, yang kemudian menyebabkan iman menjadi tidak muncul cahyanya di kehidupannya. Atau, malah tidak mengenal Allah? Untuk itulah perlu kiranya belajar tentang tauhid.
Penyebab lain iman sering runtuh, adalah ketiadaan ilmu. Sedang ilmu segala ilmu adalah ilmu tauhid.
Belajar tentang tauhid adalah belajar tentang Allah, dan itu juga berarti belajar untuk kehidupan dan kematian. Kita hidup berasal dari Allah, dan pun kita akan mati untuk kembali kepada Allah Yang Maha Hidup.
Pengetahuan bahwa manusia yang hidup akan mati, dan yang mati akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya, juga mendorong saya menulis esai demi esai Kuliah Tauhid ini. Alangkah mengerikannya jika kemudian kita betul-betul dilalaikan oleh dunia, dan lebih mengerikan lagi jika kemudian hidup kita sendiri menjadi jauh dari Allah, dekat dengan perilaku-perilaku syetan, lalu mati. Entahlah, tidak terbayang betapa sia-sianya hidup seperti ini.
Semula Kuliah Tauhid ini digunakan sebagai perenungan bagi diri sendiri, dan kemudian dibawa kepada sesiapa yang berkenan diajak untuk sama-sama belajar tentang Allah dan kehidupan ini. Rasanya saya seperti sedang berdiri sebagai orang yang tauhidnya sudah benar saja ya? Padahal masih jauh. Saya niatkan sama-sama belajar dengan Saudara-saudara semua. Hati ini gelisah dengan kurangnya ibadah, mudahnya maksiat, bahkan maksiat di tengah ibadah; Ketika berdakwah, ketika menulis, ketika shalat, ketika zikir, ketika baca al Qur’an. Saya mengerti, jawaban semuanya adalah tauhid, untuk menghidupkan iman dan membuahkan amal yang terang benderang. Semakin manusia bertauhid, semakin ia aman dan nyaman. Pun semakin ia bahagia dan tenang. Sebab ia semakin mengenal dan semakin dekat dengan Allah.
Belum lagi persoalan-persoalan kehidupan manusia dan hajatnya yang banyak yang tiada ada pernah habisnya. Dua hal ini; persoalan hidup dan hajat hidup, manusia sebenarnya membutuhkan Allah Yang Maha Tahu tentang dua hal ini. Namun ilmu tauhid sudah sedikit sekali dipelajari orang lantaran beratnya. Akhirnya manusia tidak mengenal Allah, Tuhannya.
Perlu saya ketahui dan perlu lebih lagi diketahui oleh Saudara-saudara semua. Di tangan Allah; menaikkan gaji orang-orang yang tiada cukup gajinya, melunasi hutangnya, menghadiahkan pekerjaan dan permodalan usaha, menyembuhkan penyakit seseorang, dan menyelesaikan semua problem kehidupan  manusia, adalah jauh-jauh lebih ringan daripada DIA memberi rizki kepada semua makhluk di bumi. Allah sediakan jalan shalat dhuha, sedekah, tahajjud misalnya, sudah akan membuat manusia enteng dengan persoalan hidup dan hajatnya.
Tapi itulah, bagaimana mau mengenal Allah, kalau kemudian tiada mengenal seruan-Nya, petunjuk-Nya, bimbingan-Nya? Dan karena tidak mengenal jalan-jalan ini, manusia lalu menempuh jalan-jalannya sendiri yang lama dan berat. Lalu mereka mengatakan, “Inilah hidup”. “Perjuangan”, begitu katanya. Orang-orang ini tidak tahu bahwa Allah memberi keringanan, sebab DIA Yang Maha Tahu tentang bagaimana alam ciptaannya bekerja. Tapi sayang, manusia memilih jalan yang berat. Mengapa? Sekali lagi saya insyafkan diri saya, ini sebab tiada ada ilmu tauhid.
Ketika manusia dihadapkan pada sejuta persoalan hidup yang lain, ia berputus asa dari rahmat Allah. Seakan pertolongan Allah itu jauuuuuuh, tidak mungkin ia gapai.
Bagaimana mungkin seseorang yang sudah mah ia jauh dari Allah, lalu memberi persangkaan buruk kepada Allah? Itu juga terjadi karena ia tidak mengenal Allah. Kasih Sayang Allah begitu besar. Jauh lebih besar melampaui dosa siapapun dan jauh lebih besar dari dosa siapapun. Pertolongan-Nya pun demikian mudah didapat. Allah hanya meminta hanya ada DIA di hati kita, di pikiran kita, di kehidupan kita. Jangan ada yang lain. Lalu ruku’, sujud, dan berdoa pada-Nya, seraya memperbaiki diri dari sisi iman, ibadah, dan amal saleh, niscaya kehidupan akan terang benderang.
Sekali lagi, pertolongan Allah sungguh sebenarnya mudah didapat. Lebih sulit mendapatkan pertolongan manusia. Ke Allah, teramat dekat. Ke manusia, kita perlu dulu berjalan, menghampiri, ketemunya juga susah, dan sekalinya ketemu belum tentu dapatnya. Lebih sering kita malah menjadi hina, menjadi rendah, dan kemudian malah aib dan kelemahan terbuka.
 
***
 
Saudara-saudaraku, saya mengingat secuplik episode ketika saya bermasalah.
Satu saat saya menangis di hadapan seorang ‘alim. Lalu dia memegang dada saya. Dia bertanya, “Apa sesungguhnya yang Kamu butuhkan?”
Saya terdiam.
Sentuhan tangannya di dada saya, adalah kelembutan yang menghunjam hingga di lubuk hati saya yang paling dalam. Ada kesejukan yang mengalir.
Orang lain ini melanjutkan, “Yang Kamu butuhkan hanya Allah. Iman. Tauhid. Bukan duitBukan solusi. Bukan yang lainnya. Hanya Allah. Hanya Allah yang Kamu butuhkan.”
Saat itu saya menangis. Ingin rasanya segera saya berlari ke tempat wudhu, dan secepatnya menggelar sajadah dan menangis. Dan saya lakukan itu.
Tauhid!
Itulah jawaban buat saya.
Tauhid, meng-Esakan Allah, menjadikan Allah segalanya, itulah jawaban buat saya dan buat semua orang yang berdada sesak. Dan itulah juga jawaban buat orang yang belum sesak dadanya supaya menjadi modal ketika kesesakan bersemayam di dadanya. Sedangkan ketika manusia dihadapkan pada persoalan hidup dan urusan hajatnya, belom tentu Allah yang ia kenal.
Di situ saya belajar ulang tentang tauhid. Iya juga ya? Belom tentu kalau saya punya duit, lalu masalah jadi selesai? Masa harus selesai pakai duit saja? Bagaimana kalau ga punya-punya duit? Ga selesai-selesai dong masalah saya? Wuh… Pokoknya saya saat itu “gembira” punya kesadaran dan ilmu pengetahuan bahwa yang saya butuhkan adalah Allah. Nanti caranya selesai terserah Allah.
Kita akan pelajari insya Allah di Kuliah Tauhid ini hal-hal yang beginian.
 
***
 
Di kali pertama kita memulai belajar sesuatu yang BERAT ini, kita bershalawat lagi kepada Rasulullah shollaa ‘alaih. Allah menjanjikan sesiapa yang bershalawat satu kali padanya, maka Allah bershalawat 10x kepadanya. Dan tiadalah cinta kepada Allah dihitung cinta, hingga kita mencintai Rasulullah. Ta’at kepada Allah tiada dihitung ta’at apabila kita tiada ta’at kepada Rasulullah.
Mari kita hadiahkan shalawat dan salam, sebagai doa, kepada orang yang paling kita rindukan, Nabiyallah Muhammad shalla ‘alaih, agar diri kita dan segenap orang-orang yang ada di hati kita, juga para jamaah yang lain yang belum mengetahui adanya KuliahOnline ini, ada di barisannya Nabi ketika semua manusia dikumpulkan di Padang Makhsyar. Dan agar kita semua duduk satu surga dan bisa mencium wanginya; Man ahyaa sunnatii faqod ahabbanii, wa man ahabbanii kaana ma’ii filjannah, siapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh dia telah mencintai diriku. Dan barangsiapa yang mencintai diriku, maka dia akan bersamaku di surga.
Sungguh, Rasulullah yang setiap hari saya paksakan bershalawat kepadanya minimal 100 kali sehari semalam, betul-betul memotivasi diri saya, agar diri ini masuk kepada golongan orang-orang yang mencintai sunnahnya, terbiasa hidup dengan sunnah-sunnah Rasulullah, dan menjadi orang yang sayang apabila begitu gampang meninggalkan sunnahnya. Itu tiada lain, agar Allah -- yang t’lah berkata bahwa tiadalah lengkap kalimat tauhid, kalimat “Laa-ilaaha illallaah”, tanpa “Muhammadar rasuulullaah”, tanpa kesaksian bahwa Muhammad itu adalah Rasul-Nya – memasukkan diri ini ke dalam golongan orang-orang yang mencintai-Nya. Qul, katakanlah, in kuntum tuhibbuunallaah fattabi’uunii yuhbibkumullaah, jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasuulullaah), niscaya kalian akan dicintai Allah.
Mengenal Allah, mengenal Rasulullah. Mencintai Allah, dan mencintai Rasulullah. Mengikuti Allah, dan mengikuti Rasulullah. Ta’at kepada Allah, dan ta’at kepada Rasulullah, itulah yang mau saya tuju ketika saya tulis materi demi materi perkuliahan ini. Inilah tauhid. dan inilah ruh semua ruh seluruh KuliahOnline kita. Apapun modul yang dipilih oleh masing-masing peserta. Besar harapan saya, agar kalimat tauhid betul-betul dicatat Allah pernah kita ucapkan;Man qoola laa-ilaah illallaah, dakholal jannah, siapa yang mengucapkan Laa-ilaaha illallaah, maka dia dijamin masuk surga. Dan besar pula harapan ini, agar kita-kita semua ini beserta keluarga kita, bisa benar-benar bersungguh-sungguh mengenal diri-Nya, mengenal rasul-Nya, dan kemudian berkenan menjadi hamba-Nya, menjadi penyembah-Nya.
Tiada yang saya takutkan kecuali diri ini mati dalam keadaan tidak bisa mengatakan Laa-ilaaha illallaah wa-asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Dan mestinya ini jugalah yang Saudara-saudara semua takutkan. Bukan hutang yang belum terbayar, bukan piutang yang belum tertagih, bukan penyakit yang belum sembuh, bukan pekerjaan dan modal usaha yang belum kita dapatkan, bukan rumah yang belum bisa kita beli, bukan dunia yang selama ini menjadi sumber petaka dan masalah kita. Bukan. Melainkan betul-betul yang kita takutkan adalah kalau kita meninggal dunia dalam keadaan kita tidak bisa mengucapkan kalimat tauhid.
Maka mari kita belajar sepenuh hati, dan saling mengingatkan.
 
***
 
Tentu saja tidak ada yang bisa mengajarkan sebaik Allah yang mengajarkan. Dan tidak ada satu pun ilmu yang kita dapat kecuali Allah yang mengizinkannya menjadi ilmu buat kita. Saya berharap, kuliah tauhid ini bisa menyelamatkan diri kita semua dari kehancuran yang lebih besar, dengan kita mengenal-Nya, dan segera memulai saja perjalanan tauhid dari mengenal-Nya.
Apa yang saya maksud dengan kehancuran yang lebih besar? Yaitu ketika kematian datang, kita tidak siap. Belum diampuni Allah, belum dapat ridha-Nya, belum dapat maaf-Nya. Buat apa kaya dunia, jika kemudian neraka terhidang untuk kita, abadan abadaa. Selama-lamanya.
Semoga cara saya memperkenalkan Allah kepada diri saya, bisa menjadi satu pembelajaran tauhid yang diridhai Allah subhaanahuu wata’ala. Tidak ada yang aneh dari pembelajaran tauhid yang akan saya sampaikan. Semuanya insya Allah perjalanan hidup yang begitu saja. Kanan kiri Anda yang mengikuti pembelajaran ini, banyak yang lebih ‘alim, lebih banyak makan asam garam, lebih soleh, maka mintalah juga nasihat dari mereka. Boleh jadi apa yang saya sampaikan adalah sebuah kesalahan. Namun apa yang saya tempuh, dari sedikit cara yang saya ketahui ini, sudahlah cukup membuat saya bangga, bahwa Allah Memang Tuhan saya. Dia begitu baik, dan sangat-sangat baik. Saya mengenal banyak orang kaya, dan berkuasa. Tapi siapa yang saya bisa mintakan kekayaan dan pembagian kekuasaan? Hanya DIA yang berkenan diminta, tanpa batas, dan diberi! Saya nukilkan sedikit pengalaman-pengalaman mereka yang berkenalan dengan Allah, lalu saya membagi-baginya menjadi satu dua kisah hikmah. Biarlah Allah yang mengetahui rahasia kebenaran-Nya. Sebab kepada-Nya juga berpulang semua kebenaran.
Kemuliaan mudah-mudahan Allah hadiahkan juga buat mereka-mereka yang kita kasihi; orang tua kita, keluarga kita, sahabat-sahabat kita, para orang yang sudah mendoakan dan menjadi bahagian dari amal saleh, dan buat orang-orang yang mulai mengikuti perkuliahan tauhid ini. Agar Allah angkat derajat kita semua, menyingkirkan semua duka, penderitaan, memberi jawaban semua persoalan hidup. Dan yang lebih penting lagi, sesuai tujuan perkuliahan ini, agar di diri kita semua, tumbuh tauhid, iman, dan mewafatkan kita semua dalam kebaikan untuk  segera bisa menemui Allah dalam keadaan yang diridha-Nya.
 
***
 
Setelah ini, saya dan Anda semua akan sama-sama belajar tentang maa huwattauhiid? Apa itu tauhid? Saya katakan sama-sama belajar, sebab sebagaimana saya katakan di atas, memang saya pun masih terus belajar, dan akan terus belajar. Pembahasan tentang apa itu tauhid tetap diajarkan melalui pembahasan kehidupan.
Kelak kita akan undang para ahli, para ‘alim ‘ulama di bidang ini, untuk duduk bersama dan mengajarkan kepada kita semua tentang ilmu tauhid.
Selamat mengikuti perkuliahan, mudah-mudahan Allah membimbing kita semua. Amin.
 
***
 
Yaa Allah, izinkan kami mengenal-Mu, dan perkenalkan diri-Mu kepada kami. Duhai Allah yang tiada bisa saya mengajarkan sesuatu, kecuali Engkau yang mengizinkan dan mengajarkan. Ajarkan kami ilmu-ilmu yang bisa membuat kami menjadi selamat dunia dan akhirat. Kenalkan kami kepada keagungan-Mu, agar tiada sombong kami hidup di dunia ini. Kenalkan kami kepada Kasih Sayang-Mu, agar kami tahu bahwa kami hidup tidak sendiri. Apapun kesusahan kami, kesulitan kami, kami tahu bahwa Engkau Maha Mendengar, Engkau Maha Menolong, Engkau Maha Kuasa, sehingga tiadalah kesulitan itu menjadi bahagian dari kehidupan orang-orang yang mengenal-Mu.
Rabb, kenalkan kami kepada diri-Mu yang Maha Membebaskan manusia dari permasalahannya. Sehingga enteng hidup mereka yang mengenal-Mu. Kenalkan kami kepada Engkau Yang Maha Menjawab Semua Doa. Kenalkan kami kepada Zat yang tidak sanggup melihat kami menderita dan menanggung dosa.
Kenalkan kami ya Allah. Kenalkan kami pada diri-Mu. Engkau yang berkata dalam kalam-Mu; kuntu kanzan makhfiyyan, sungguh dulu Aku adalah permata yang tersembunyi. Fa-uriidu an u’rofa, maka Aku ingin dikenal. Fa-kholaqtu kholqon liya’rifanii, kuciptakan makhluk untuk mengetahui Aku. Maka, yaa Allah, berilah kami ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bisa membawa kami kepada diri-Mu, dan menambah kecintaan kami kepada Rasul-Mu. Ilmu yang bisa menyelamatkan kehidupan kami, yang bila tidak diberikan ilmu itu maka kami tidak mengenal-Mu.
Ya Allah, dengan penuh kerendahhatian dan penuh harap akan keselamatan yang abadi. Kenalkan kepada kami diri-Mu Yang Maha Melihat, Maha Mengawasi. Agar kami tahu bahwa setiap detik kehidupan kami senantiasa diperhatikan oleh-Mu. Wahai Zat Yang Teramat Teliti dalam mencatat, dengan Kemurahan Ampunan dan Maaf-Mu, izinkan kami bershalawat dulu kepada Rasul-Mu, memuji dengan pujian yang Engkau sandangkan pada diri-Mu, serta didahului dengan beristighfar yang sungguh-sungguh dari dalam hati kami, setelahnya kami memohon agar Engkau hapuskan seluruh catatan keburukan kami dan menggantinya dengan catatan ampunan, maaf dan ridha-Mu. Allaahumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyyidinaa Muhammadin wa’ alaa aalihi washohbihi ajma’iin walhamdulillaahi robbil’aalamiin. Nastaghfirullaahal ‘adzhiem wa atuu-bu ilaih. Yaa Rahmaan, Yaa Rahiim, hari ini, saat ini, kami semua memohon ampun dari-Mu, dari kesalahan tidak mengenal-Mu, dari kesalahan melalaikan diri-Mu, juga dari kesalahan tidak mengikuti ajaran-Mu dan ajaran Rasul-Mu. Ampuni kami dari seluruh ragam keburukan dan kemaksiatan yang sepenuhnya Engkau genggam seluruh catatannya. Kami ingin kembali pada-Mu dalam keadaaan diri yang sudah terampuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar